Tiga Pembelian Terbaik dan Terburuk Arsenal Pada Era Edu Gaspar

Bagikan

Tiga Pembelian Era Edu Gaspar sebagai direktur olahraga Arsenal telah ditandai oleh banyak transfer yang beragam, dengan beberapa di antaranya tergolong sukses luar biasa, sementara yang lainnya mengecewakan.

Tiga Pembelian Terbaik dan Terburuk Arsenal Pada Era Edu Gaspar

Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga pembelian terbaik dan terburuk yang dilakukan oleh Edu Gaspar sejak ia bergabung dengan Arsenal, dengan mempertimbangkan performa, dampak, dan nilai untuk uang.

Tiga Rekrutan Terbaik Edu

Dalam era Edu Gaspar sebagai direktur olahraga Arsenal, klub telah melakukan sejumlah rekrutan yang signifikan. Beberapa dari mereka telah menjadi pilar penting dalam tim, memberikan kontribusi yang besar baik di dalam maupun di luar lapangan. Berikut adalah tiga rekrutan terbaik Edu Gaspar di Arsenal yang telah membuktikan diri sebagai aset berharga bagi klub.

1. Martin Ødegaard

Martin Ødegaard telah menjadi salah satu rekrutan paling sukses Arsenal di bawah Edu Gaspar. Dapatkan sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid pada Januari 2021, Ødegaard langsung menunjukkan kemampuannya sebagai pengatur permainan dengan visi yang luar biasa dan keterampilan teknik yang tinggi. Setelah menjalani musim pinjaman yang sukses, Arsenal menandatangani Ødegaard secara permanen pada musim panas 2021. Sejak itu, Ødegaard telah tumbuh menjadi salah satu pemimpin di lapangan dan kapten tim, mengakhiri setiap musim dengan kontribusi gol dan assist yang signifikan, berperan penting dalam strategi serangan Arsenal.

2. William Saliba

William Saliba, yang ditandatangani dari Saint-Étienne pada 2019, adalah contoh sukses lainnya dalam kebijakan transfer Edu. Meskipun menjalani beberapa tahun dengan status pinjaman di klub Prancis untuk mendapatkan pengalaman, Saliba akhirnya kembali ke Arsenal dan langsung memantapkan posisinya sebagai bek tengah utama. Penampilannya yang solid dan kemampuannya membaca permainan membantu Arsenal memperkuat lini pertahanannya, menjadikannya salah satu bek terpantau di Premier League. Saliba membawa stabilitas dan ketenangan yang sangat dibutuhkan di lini belakang. Dan banyak penggemar menganggapnya sebagai salah satu bek terbaik dalam liga saat ini.

3. Gabriel Jesus

Gabriel Jesus diakuisisi dari Manchester City pada musim panas 2022 dengan biaya sekitar £45 juta dan dengan cepat terbukti sebagai salah satu rekrutan terbaik Arsenal. Dikenal dengan kecepatan dan kemampuan mencetak gol, Jesus memberikan dimensi baru bagi serangan Arsenal. Selain mencetak gol, ia juga memiliki kemampuan dalam menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Keberadaan Jesus menambah daya gempur Arsenal, dan ia sering terlihat memberikan kontribusi penting dalam pertandingan-pertandingan kunci. Pengalamannya di liga dan kompetisi Eropa membawa banyak hal positif untuk tim muda Arsenal.

Baca Juga: Enzo Maresca Puji Keberanian Chelsea Usai Imbang Lawan Arsenal

Tiga Rekrutan Terburuk Edu

Di bawah kepemimpinan Edu Gaspar sebagai direktur olahraga, Arsenal telah melakukan banyak rekrutan. Namun tidak semua transfer tersebut berhasil memberikan dampak positif bagi klub. Berikut adalah tiga rekrutan terburuk Edu yang dianggap gagal memenuhi harapan.

1. Nicolas Pépé

Nicolas Pépé ditandatangani oleh Arsenal pada tahun 2019 dengan biaya sebesar £72 juta, menjadikannya rekrutan termahal dalam sejarah klub. Meskipun awalnya diharapkan bisa mengubah permainan Arsenal dengan kecepatan dan dribbling-nya. Pépé mengalami kesulitan untuk konsisten dan beradaptasi dengan gaya permainan di Premier League. Dalam 112 penampilan, Pépé hanya mencetak 27 gol dan 21 assist, yang jauh di bawah ekspektasi berdasarkan harga transfernya. Akhirnya, setelah beberapa tahun yang penuh kesulitan dan diminimalkan perannya, Pépé ditransfer secara gratis ke Trabzonspor pada tahun 2023.

2. Willian

Willian, mantan bintang Chelsea, bergabung dengan Arsenal pada tahun 2020 dengan status bebas transfer. Namun, transfer ini menjadi bencana ketika pemain berusia 36 tahun itu hanya berhasil mencetak satu gol di Premier League selama setahun masa baktinya. Gaji tinggi yang diterima Willian membuat anggaran klub tertekan tanpa kontribusi yang memadai di lapangan. Setelah hanya satu musim, Willian meninggalkan Arsenal dengan reputasi negatif, dan penggemar merasa bahwa rekrutannya adalah langkah yang sangat tidak efektif.

3. Albert Sambi Lokonga

Albert Sambi Lokonga direkrut dari Anderlecht pada tahun 2021 dengan biaya sekitar £17 juta. Meskipun dianggap memiliki potensi besar, Lokonga gagal beradaptasi dengan tuntutan Premier League dan tidak berhasil menunjukkan performa yang diharapkan. Ia sering dicatat tidak mampu memanfaatkan waktu bermain yang diberikan, dan dibandingkan dengan pemain lain yang lebih sukses dalam posisi yang sama, namanya jarang dibicarakan. Setelah menghabiskan waktu di Arsenal, Lokonga dipinjamkan ke Sevilla pada tahun 2024. Dan terlihat bahwa Arsenal kemungkinan akan merugi dari transfer ini.

Total Uang yang Sudah Dihabiskan Edu

Edu Gaspar sebagai direktur olahraga Arsenal telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang berpengaruh dalam pembentukan skuat, dengan total pengeluaran mencapai lebih dari £800 juta untuk transfer pemain. ​Sebanyak £819 juta telah dihabiskan untuk 35 pemain yang direkrut selama masa jabatannya, menunjukkan ambisi klub untuk bersaing di tingkat tertinggi sepak bola Inggris dan Eropa.​ Pengeluaran besar ini termasuk beberapa rekrutmen yang sukses serta beberapa yang tidak memenuhi ekspektasi. Mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam merombak dan memperkuat skuad tim.

Dari keseluruhan pengeluaran tersebut, Arsenal dua kali memecahkan rekor transfer klub dengan mendatangkan pemain bintang seperti Declan Rice dari West Ham seharga £100 juta pada musim panas 2023. Selain itu, banyak rekrutan yang dijadikan sebagai pondasi untuk membangun tim yang kompetitif, dengan harapan dapat mengembalikan Arsenal ke jalur kesuksesan seperti di masa lalu. Meski ada beberapa kegagalan dalam transfer, total pengeluaran oleh Edu menunjukkan komitmen klub untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam kompetisi domestik dan Eropa.

Kesimpulan

​Ketiga rekrutan ini, Martin Ødegaard, William Saliba, dan Gabriel Jesus telah memberikan dampak yang signifikan selama era Edu Gaspar di Arsenal.​ Keberhasilan mereka di lapangan bukan hanya karena keterampilan individu. Tetapi juga karena kemampuan mereka untuk beradaptasi dan berkontribusi terhadap gaya permainan tim. Melihat kualitas mereka, Arsenal tampaknya berada di jalur yang tepat untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Nicolas Pépé, Willian, dan Albert Sambi Lokonga menjadi contoh nyata dari risiko dalam strategi transfer yang tidak berhasil di Arsenal di bawah Edu Gaspar.​ Meskipun Edu berhasil dalam beberapa rekrutan lainnya, kasus-kasus ini menunjukkan bahwa tidak semua tanda tangan memberikan kontribusi positif pada tim. Dan keputusan transfer harus dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan pemain untuk beradaptasi dengan liga yang kompetitif. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di arsenalnetwork.net.